Berdamai Dengan Kalbu

Adakah yang bisa merapal mantra merah?
Aku di rundung hitam
Kebencian menaik pitam di ulu otak
Kegelapan sudah meraibkan nurani.
Diriku, apapun tentang
Adalah hal terbesar yang kubenci sangat
Entah aku tertimpa mantra apa
Hingga teramat membenci diri sendiri

berdamai dengan hati dan kalbu



Kegagalan, katakutan, khawatiradalah warna
Warna yang selalu ada setiap aku membuka mata menyapa dunia fana
Warna yang juga ada setiap aku menutup mata ketika gelap merajai malam
Tuhan tolonglah aku.


Hati sudah terlalu sering remuk
Meski sudah beribu kali kuperbaiki dengan harapan yang tiada pernah ada
Ya, harapan yang masih kukunci teguh di dalam jasad
Pada akhirnya aku harus tahu bahwa aku adalah bagian dari sampah sampah itu.


Hatiku yang malang hatiku yang rapuh
Karangkanlah dirimu dengan iman, rekatkanlah dirimu dengan doa
Jangan pernah takut maupun khawatir
Allah di sana selalu melihatmu.


Terima kasih sudah membaca puisi ini. Semoga puisi ini bermanfaat untuk anda, untuk saya dan terutama untuk saya sendiri. Jika ada kata yang salah atau kurang berkenan di hati mohon maaf sebesar besarnya.



0 Response to "Berdamai Dengan Kalbu"

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan baik dan sopan. Komentar yang mengandung spam, sara, p*rn*grafi, promosi tidak akan kami tampilkan. Terima kasih karena sudah mau membaca puisi kami.

Histats

wdcfawqafwef